Beberapa Tips utk para newbie pelaku usaha / pendatang baru dalam dunia bisnis silahkan di amati dan di pelajari apakah ada bagian dari 3 tips di bwah ini yang terlewatkan dalam membangun bisnis anda....?
Banyaknya kisah sukses di balik
sepak terjang wirausahawan tak pelak membuat orang tertarik berkecimpung
di dalamnya. Akan tetapi, pada kenyataannya memulai usaha memang tak
semudah membalikkan telapak tangan. Banyak faktor yang menuntut
pelakunya pantang menyerah dalam memasarkan barang dagangan agar tidak
tenggelam di tengah persaingan.
Selain perkara modal, kejelian
melihat peluang pun menjadi faktor penting dalam memulai usaha. “Penting
diingat bahwa di samping menggapai kesuksesan, bisnis juga bertujuan
membantu masyarakat dengan memberikan solusi yang lebih baik untuk
memenuhi kebutuhannya,” ujar Laksita Utama Suhud, konsultan bisnis di
Business Wizards Consulting seperti dilansir Tabloid Nova.
Tak dapat dipungkiri, seorang
pemula memang harus memperbanyak referensi agar terhindar dari
kesalahan-kesalahan yang dapat memperlambat atau bahkan mematikan laju
pertumbuhan bisnis. Nah, menurut Laksita, terdapat tiga jebakan
wirausaha yang seringkali ditemui para pebisnis. Yuk, simak bersama
uraian dari business and marketing consultant ini.
Menghindari pesaing
Memilih produk untuk bisnis membutuhkan begitu banyak perhitungan. Sebelum Anda memutuskan jenis barang atau jasa yang akan ditekuni, ketahui terlebih dahulu atmosfer bisnis dari masing-masing produk.
Memilih produk untuk bisnis membutuhkan begitu banyak perhitungan. Sebelum Anda memutuskan jenis barang atau jasa yang akan ditekuni, ketahui terlebih dahulu atmosfer bisnis dari masing-masing produk.
“Kecenderungan pemula dalam memilih
bidang usaha biasanya mencari lahan yang tidak ada kompetitor. Mereka
mencari aman dan terjebak di penjualan barang atau jasa yang tidak
dibutuhkan pasar dalam jumlah besar,” ujar penulis buku Start Up Business Wizard
ini. Laksita menambahkan, dengan memilih produk yang tidak dibutuhkan
pasar dalam jumlah banyak, berarti waktu yang diperlukan untuk
mengembangkan usaha semakin panjang.
Memilih produk memang cukup rumit.
Di satu sisi, berbisnis dalam bidang yang langka membuat hati tenang
karena minimnya pesaing. Namun di sisi lain, pebisnis membutuhkan
kesabaran karena produk yang dijual bukan barang primer masyarakat.
Sementara ketika memilih produk yang dibutuhkan pasar dalam jumlah yang
banyak, “Produk yang memiliki peluang bagus untuk dijual pasti memang
ramai akan persaingan, namun permintaan masyarakat pun sudah jelas ada,”
tambahnya.
Contoh, Anda ingin membuat usaha di
wilayah dekat kampus yang ramai akan mahasiswa. Toko alat tulis serta
aneka jenis makanan tentu sudah marak, namun target pemasaran sudah
jelas karena Anda menjual barang yang selalu mereka butuhkan. Berbeda
jika Anda memutuskan membuka pet shop.
Meskipun hanya satu-satunya di wilayah itu, namun gairah konsumsi
terhadap produk tersebut terbatas pada golongan tertentu serta
intensitasnya tidak terlalu tinggi.
Mudah merasa puas
Ketika seseorang sudah memilih bidang yang akan ditekuni, selanjutnya ia mencari cara agar produk yang ia jual mampu mencuri hati konsumen. “Ingat, pasar selalu mencari yang terbaik. Maka pebisnis harus memiliki keunggulan bersaing,” kata Laksita.
Ketika seseorang sudah memilih bidang yang akan ditekuni, selanjutnya ia mencari cara agar produk yang ia jual mampu mencuri hati konsumen. “Ingat, pasar selalu mencari yang terbaik. Maka pebisnis harus memiliki keunggulan bersaing,” kata Laksita.
Keunggulan kompetitif ini, biasanya
luput dari pebisnis yang hanya memusatkan perhatian kepada usahanya,
tanpa ikut memperhatikan geliat bisnis lain yang ada di sekitarnya.
Maka, kesalahan kedua pebisnis adalah mudah merasa puas dengan
pencapaiannya sehingga tidak memiliki keunggulan kompetitif yang membuat
pelanggan kembali mengonsumsi barang yang ditawarkan. Pasalnya seperti
prinsip ekonomi, masyarakat akan memilih mengeluarkan uang
sekecil-kecilnya untuk manfaat yang sebesar-besarnya.
Maka untuk mendapatkan konsumen tetap, ada beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam berbisnis. Unsur tersebut meliputi product, price, place, promotion, dan people,
yang lebih baik dibandingkan tempat lain. “Kita harus memiliki produk
yang lebih baik, dilihat dari penyajian, bahan baku, ataupun
keunikannya. Akan lebih baik jika kita mengembangkan apa yang sudah
banyak di pasaran,” ujar Laksita.
Laksita juga menjabarkan bahwa masalah harga (price)
pun harus kompetitif. Dengan produk yang lebih unggul, kita harus
mencermati sehingga harga yang ditetapkan sesuai dengan produk yang kita
tawarkan.
Sementara dari segi tempat (place),
yang perlu diperhatikan bukan hanya memilih tempat strategis yang
dilewati banyak calon pembeli, tapi juga bagaimana wirausahawan
memperhatikan konsep ruang bisnis yang unik dan membuat nyaman konsumen.
“Bagaimana melakukan promosi yang
baik? Kuncinya adalah membuat calon pembeli menjadi pembeli, dan dia
yang sudah membeli menjadi langganan bahkan memberi tahu teman-temannya
untuk datang,” ujar Laksita. Ingat, pelanggan yang puas, dapat menjadi
aset promosi terbaik untuk usaha Anda.
Terakhir adalah better people.
Inti dari poin ini adalah bagaimana memperbaiki jasa pelayanan yang
dapat membuat konsumen puas dan nyaman. “Karena apabila keempat unsur
tadi sudah bagus tapi pelayanannya tidak memuaskan, bisa-bisa pembeli
tidak ingin kembali lagi,” tukas Laksita. Untuk hal-hal tersebut, sudah
sepatutnya pebisnis tidak merasa cepat puas agar terus ada keinginan
untuk mengembangkan dan membuka bisnisnya lebih baik.
Tidak gigihJika
hal-hal yang penting dilakukan dalam bisnis sudah dilaksanakan namun
usaha Anda tak kunjung menunjukkan pertumbuhan, Laksita mengatakan, bisa
jadi kesalahannya ada pada kegigihan Anda. “Jebakan yang ketiga adalah
jika kita merasa semua yang kita lakukan cukup dan tidak perlu massive action,” pungkasnya.
Ia mengatakan, banyak pebisnis yang
sekadar ingin memiliki usaha namun tidak memiliki niat untuk
mengembangkannya. “Indikator sukses itu high sales.
Jika usaha tak kunjung berkembang, penjualan atau permintaan dari
konsumen tidak kunjung tinggi, padahal Anda sudah menawarkan produk,
harga, tempat, dan faktor lain yang bagus, berarti Anda kurang ngotot
dalam usaha,” tambahnya. Pasalnya, ia menambahkan, pebisnis tidak bisa
setengah-setengah. Jiwa bisnis dan keinginan untuk sukses, harus
ditanamkan penuh dalam diri sebelum memulai usahaDi Copas Dari rubrik nya Kakek Ciputra salah satu suksesor Pelaku Bisnis di Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar